Try using it in your preferred language.

English

  • English
  • 汉语
  • Español
  • Bahasa Indonesia
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar
translation

Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.

ShowBuzz

Drama 'Reunion' di TVING Kejar Netflix, Efek Kim Tae-ri Ubah Lanskap OTT

  • Bahasa penulisan: Bahasa Korea
  • Negara referensi: Korea Selatan country-flag

Pilih Bahasa

  • Bahasa Indonesia
  • English
  • 汉语
  • Español
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar

Di pasar OTT Korea Selatan, Netflix yang sebelumnya menduduki posisi dominan kini menghadapi penantang kuat. Yaitu TVING, dengan drama ‘Jeongnyeon: The Star is Born’ sebagai andalannya. Drama besar ‘Jeongnyeon’ yang menghabiskan biaya produksi sebesar 33,6 miliar won ini, sejak sebelum penayangan perdananya telah menimbulkan kekhawatiran dan harapan sekaligus, tetapi akhirnya mencetak rekor rating tertinggi 18,8% di episode terakhirnya, menandakan kesuksesan besar. Dibintangi Kim Tae-ri, karya ini bukan sekadar drama biasa, tetapi telah mengguncang peta persaingan pasar OTT.

Drama 'Reunion' di TVING Kejar Netflix, Efek Kim Tae-ri Ubah Lanskap OTT

Sumber: tvN DRAMA youtube


Serangan Balik TVING yang Menargetkan Netflix

Selama ini, Netflix telah mendominasi pasar OTT di Korea Selatan dan menghadirkan berbagai karya hits. Namun, TVING dengan drama Jeongnyeon: The Star is Bornmengejar Netflix dengan agresif dan menunjukkan eksistensinya secara nyata. Kesuksesan ‘Jeongnyeon’ bukan hanya sekadar popularitas sebuah drama, tetapi juga secara signifikan meningkatkan MAU (Monthly Active Users) TVING.

Berdasarkan data Mobile Index, MAU TVING pada bulan Oktober mencapai 8,1 juta pengguna, meningkat 44,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini merupakan pencapaian yang mengokohkan posisi TVING sebagai platform OTT terbesar kedua di Korea Selatan, melampaui Disney+, dan mengurangi jarak dengan Netflix hingga hampir setengahnya.


Drama 'Reunion' di TVING Kejar Netflix, Efek Kim Tae-ri Ubah Lanskap OTT

Lokasi syuting 'Reunion' / Sumber: tvN DRAMA youtube

Rahasia Kesuksesan ‘Jeongnyeon’: Tema Unik dan Akting Para Aktor yang Luar Biasa

‘Jeongnyeon’diadaptasi dari webtoon dengan judul yang sama, dan mengangkat tema unik yaitu Gukgeuk. Gukgeuk merupakan tema yang tidak biasa, dan fakta bahwa semua peran utama dimainkan oleh perempuan menjadikannya berbeda dari K-drama pada umumnya. Ditambah dengan para aktor berbakat seperti Kim Tae-ri dan Shin Hye-sun, drama ini menyuguhkan alur cerita yang mengharukan dan membuat penonton terhanyut.

Berawal dari rating 4,8% di episode pertama, ‘Jeongnyeon’semakin populer di setiap episodenya, dan di episode terakhir mencetak rating rata-rata nasional 16,5% dan rating tertinggi 18,8%. Khususnya di luar negeri, melalui Disney+, drama ini menduduki peringkat pertama di kategori TV Show Asia di Taiwan, Singapura, dan Hong Kong, menarik perhatian besar. Di Jepang, meskipun tema Gukgeuk tergolong asing, drama ini mendapat pujian dan dianggap sebagai "karya yang wajib ditonton di musim gugur ini".


Sinergi TVING dan Studio Dragon

Drama 'Reunion' di TVING Kejar Netflix, Efek Kim Tae-ri Ubah Lanskap OTT

Lokasi syuting 'Reunion' / Sumber: tvN DRAMA youtube

Kesuksesan TVING dalam menayangkan ‘Jeongnyeon’juga memberikan dampak positif bagi Studio Dragon selaku rumah produksi. Harga saham Studio Dragon yang beberapa kuartal terakhir mengalami penurunan akibat kerugian, naik lebih dari 10% dalam beberapa hari setelah penayangan ‘Jeongnyeon’, menandai titik balik bagi perusahaan.

Studio Dragon menyatakan niatnya untuk mendiversifikasi struktur penyediaan konten yang sebelumnya berpusat pada Netflix, dengan bermitra pada platform lain seperti Disney+. Hal ini menunjukkan model kerjasama baru antara rumah produksi konten Korea Selatan dan platform OTT, dan diprediksi akan memberikan semangat baru bagi persaingan di pasar OTT.


Perubahan di Pasar OTT, Pesan yang Disampaikan ‘Jeongnyeon’

‘Jeongnyeon’bukan hanya drama dengan tema unik, tetapi juga membuktikan bahwa keberagaman konten dapat diterima dengan baik oleh penonton. Di tengah persaingan ketat antar platform OTT, TVING melalui drama ini berhasil membendung dominasi Netflix dan memperkuat persaingan.

Kita patut menunggu dan melihat apakah TVING dapat terus menghadirkan karya-karya besar seperti ‘Jeongnyeon’, dan strategi apa yang akan mereka gunakan untuk menghadapi Netflix dalam persaingan ke depannya.


Streaming

Korea: TVING, Disney+

Amerika Serikat: Hulu

Seluruh Dunia: Disney+


Drama 'Reunion' di TVING Kejar Netflix, Efek Kim Tae-ri Ubah Lanskap OTT

Pertunjukan teater tradisional Korea (kukgeuk) perempuan / Sumber: EBS 지색채널e youtube / Sumber karya: Jung Eun-young

Apa itu Gukgeuk?

Gukgeuk Wanita (女性國劇)adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional yang berkembang di Korea Selatan sejak pertengahan tahun 1940-an, dan ciri utamanya adalah semua pemainnya adalah perempuan. Seni ini terpengaruh oleh Pansori dan Gukgeuk tradisional Korea, dan berkembang menjadi seni panggung yang unik bagi perempuan. Berbeda dengan teater tradisional yang biasanya hanya menampilkan aktor pria, Gukgeuk Wanita menampilkan aktris perempuan yang juga memerankan peran pria, sehingga menghadirkan nilai artistik baru.


Karakteristik Gukgeuk Wanita

1. Keterkaitan dengan Teater Tradisional

Gukgeuk Wanita didasarkan pada elemen Pansori dan musik tradisional Korea. Sama seperti Changgeuk (drama nyanyian), ia menggabungkan nyanyian dan akting, sehingga memasukkan unsur-unsur budaya tradisional Korea yang sudah dikenal oleh penonton.

2. Semua Pemain Perempuan

Semua peran dimainkan oleh aktris perempuan, termasuk peran pria. Unsur ini sangat berkontribusi dalam membentuk daya tarik unik Gukgeuk Wanita.

3. Kostum dan Tata Pentas yang Megah

Gukgeuk memaksimalkan kenikmatan visual penonton melalui kostum dan properti tradisional, serta tata pentas yang apik. Khususnya pada Gukgeuk Wanita, unsur-unsur ini diekspresikan dengan lebih halus dan elegan.

4. Emansipasi Perempuan dan Peran Budaya

Gukgeuk Wanita merupakan panggung bagi perempuan untuk mengekspresikan kreativitas dan kemampuan akting mereka, melampaui peran tradisional yang membatasi. Hal ini memberikan kemungkinan budaya baru bagi perempuan pada masanya.


Sejarah Gukgeuk Wanita

  • Latar Belakang Kemunculan
    Gukgeuk Wanita muncul setelah kemerdekaan Korea Selatan dari Jepang pada tahun 1945, seiring dengan pemahaman baru tentang peran perempuan dalam masyarakat. Pada saat itu, di dunia seni yang membatasi partisipasi perempuan, Gukgeuk Wanita menjadi tempat pelarian artistik dan sosial yang penting bagi mereka.
  • Masa Kejayaan
    Tahun 1950-an dan 1960-an merupakan masa kejayaan Gukgeuk Wanita, dengan kelompok teater 'Kelompok Teater Gukgeuk Wanita' sebagai pusat kegiatannya. Pada periode ini, Gukgeuk Wanita menarik banyak penonton dan meraih popularitas di kalangan masyarakat.
  • Masa Kemunduran
    Namun, sejak tahun 1970-an, seiring perkembangan media massa seperti televisi dan film, popularitas Gukgeuk Wanita menurun, dan kini hanya tersisa beberapa kegiatan pelestarian tradisi.


ShowBuzz
ShowBuzz
ShowBuzz
ShowBuzz